Home » , , , , » 4 Kasus Kriminal Ini Berdalih Untuk Mudik Lebaran

4 Kasus Kriminal Ini Berdalih Untuk Mudik Lebaran

Pulang ke kampung halaman menjadi keinginan setiap orang saat lebaran tiba. Bertemu orang tua, sanak saudara, hingga teman masa kecil menjadi momen yang selalu dinantikan. Tapi apa daya jika nasib di perantauan tidak lebih baik. Aksi kriminal pun dilakukan dengan alasan untuk biaya mudik.

Pict: assets.kompasiana.com
Aksi kejahatan setiap menjelang Ramadan selalu meningkat. Pencurian rumah kosong, penjambretan, perampokan hingga pembunuhan terjadi di berbagai daerah terutama di kota-kota besar. Aparat pun dibuat ekstra waspada mengantisipasi naiknya angka kriminalitas selama Ramadan dan mendekati lebaran.

Berikut beberapa aksi kriminalitas yang berhasil diungkap dan pelaku berdalih butuh uang untuk mudik:

  • Guru honorer di Tasikmalaya curi Rp 10 juta

    Seorang guru honorer di Kota Tasikmalaya, ditangkap polisi lantaran kedapatan mencuri uang Rp 10 juta di tempat kerjanya SD Baiturrahman. "Modus pencurian pelaku yang bekerja sebagai guru honorer sekolah Baiturrahman tersebut masuk ke ruangan tata usaha untuk mengambil uang honor akreditasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (23/6).

    Aksi HA itu terjadi pada Selasa (20/6) saat pembagian uang honor akreditasi di ruang Tata Usaha SD Baiturrahman Jalan RE. Martadinata, Kota Tasikmalaya. Pelaku menjalankan aksinya ketika bendahara sekolah sedang sibuk melayani guru lainnya. Uang dalam amplop di atas meja itu langsung digasak. "Pelaku langsung mengambil amplop yang berisi uang tunai Rp 10.800.000, kemudian dimasukkan ke dalam tas milik pelaku," katanya.

    Pihak sekolah langsung melaporkan kasus kehilangan uang tersebut dan berhasil mengungkap pelakunya. Namun sebagian uang yang dicuri pelaku sudah digunakan untuk membayar utang, membeli baju, sepatu, sandal, dan satu buah telepon seluler merek Samsung. "Uang tunai Rp 5 juta diberikan kepada istrinya, untuk saat ini istrinya sudah mudik ke Jawa Tengah," katanya.

    Polisi langsung menahan pelaku, kemudian mengamankan barang bukti uang sisa dari hasil pencurian sebesar Rp 2 juta, kemudian barang yang sudah dibeli pelaku menggunakan uang tersebut. "Tindakan yang dilakukan melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, mengamankan barang bukti dan melakukan penahanan," kata Yusri.

  • Menyamar pakai mukena, Dede curi barang jemaah masjid

    Dede Supriatna harus berlebaran di balik jeruji besi. Pria 42 tahun tersebut ditangkap atas aksinya yang sudah belasan kali mencuri barang berharga di Masjid Darut Tauhid (DT), Kota Bandung. Modalnya menyamar dengan menggunakan mukena.

    Petualangan Dede berakhir sudah setelah anggota Polsek Sukasari, Kota Bandung menangkapnya, pada Senin (12/6). Penangkapan terhadap Dede dilatarbelakangi atas laporan jemaah di masjid milik Aa Gym yang kerap kehilangan barang berharga.

    "Dia ini ditangkap setelah memang ada yang banyak mengeluhkan kehilangan barang di masjid. Setelah diketahui, dia ini berpura-pura menjadi wanita untuk melakukan aksi pencurian," kata Kapolsek Sukasari Kompol Sukmawijaya di Mapolsek Sukasari, Jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung, Jabar, Kamis (22/6).

    Pencurian yang dilakukan Dede itu modusnya yakni datang ke masjid tersebut saat waktu salat Subuh. Saat tiba di masjid, Dede langsung menuju ke toilet untuk menggunakan mukena. "Mukena itu milik masjid. Setelah memakai mukena lalu memakai kacamata, dia langsung menuju ke barisan wanita," katanya.

    Jemaah DT sendiri tak jarang banyak yang bertahajud dan bermalam di sana. Saat itu Dede memulai aksinya. Ia mendekat ke jemaah wanita dan mencuri barang dalam tas yang tergeletak di lantai. ‎"Dia mengambil barang-barang seperti laptop dan handphone," imbuhnya.

    Kepada polisi, Dede mengaku sudah melakukan aksinya belasan kali. "Berdasarkan pengakuannya, dia sudah sebelas kali melakukan pencurian di masjid itu. Dia per orangan, tidak berkelompok," kata Sukmawijaya.

    Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu ponsel merk xiaomi, satu tas abu-abu, dan satu pasang mukena. Dede disangkakan pasal 363 KUHPidana dengan ancaman 7 tahun bui.

    Dede mengaku, aksi itu dilakukan karena kebutuhan menjelang Lebaran. Secara spontan dia nekat menyamar menjadi wanita. "Ini kan mau lebaran. Hasilnya juga dipakai buat kebutuhan sehari-hari, saya sebelumnya enggak pakai mukena. Pakainya cuma terakhir saja," kelitnya.

  • Bawa mobil curian pulang kampung, Adi ditangkap di Pelabuhan Merak

    Adi (30) ditangkap petugas Polsek KSKP Merak saat akan membawa kendaraan hasil curiannya menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Dari tangan pelaku petugas mengamankan satu unit mobil Toyota Rush.

    Pelaku ditangkap di gerbang tol Pelabuhan Merak saat sedang membeli tiket kapal. Adi yang merupakan warga Kelurahan Tanjung Bulan, Kecamatan Way Madang, Palembang, Sumatera Selatan, diketahui melakukan pencurian berupa mobil Toyota Rush dengan nomor polisi B 1850 CKK di daerah Cipondoh, Kota Tangerang.

    "Laporannya di Polsek Cipondoh, pencuriannya tanggal 16 juni. Pelaku langsung berhasil kita amankan," kata Kapolsek KSKP Merak, AKP Teysar Rofadhli, Senin (19/6). Setelah diamankan pelaku langsung dibawa ke Polsek Cipondoh beserta barang bukti yang diamankan.

  • Tak punya uang buat mudik, mahasiswa rampok toko Rp 65 juta

    Komplotan pencuri menggasak uang sebesar Rp 65 juta dari Toko Fashion Icon di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Komplotan yang terdiri dari tiga orang ini dua di antaranya berhasil diringkus oleh petugas dari Polsek Ngaglik.

    Dua pelaku yang ditangkap ini adalah karyawan toko berinisial IS, warga Lematang Hilir, Sumatera Selatan dan seorang mahasiswa berinisial IJ (19) asal Pontianak, Kalimantan Barat. Sedangkan seorang pelaku masih diburu oleh petugas Polsek Ngaglik adalah SO (19) mahasiswa asal Sumatera Selatan.

    Menurut Kapolsek Ngaglik, Kompol Danang Kuntadi, pencurian di toko Icon terjadi pada 15 Juni 2017 yang lalu. Ketiga pelaku memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda dalam menjalankan aksinya.

    "Pelaku berinisial SO berperan sebagai eksekutor. Dirinya yang memanjat tembok toko. Sedangkan tersangka IJ bertugas untuk mengawasi lingkungan sekitar," ucap Danang saat dihubungi, Jumat (23/6).

    Danang menuturkan bahwa pelaku IS yang bekerja di toko sebagai pramuniaga dan kasir bertugas untuk memutar CCTV ke arah yang lain. CCTV diputar arah agar aksi komplotan pencuri ini tak terekam.

    "IS selain bertugas memutar arah kamera CCTV juga bertugas untuk mengambil kunci cadangan toko. IS juga berperan untuk mematikan alarm yang terpasang di toko agar aksi mereka aman dan alarm tak berbunyi," ungkap Danang.

    Danang menjelaskan bahwa aksi pencurian berhasil terungkap karena pihaknya curiga tidak ada bekas kerusakan di pintu toko. Kerusakan, kata Danang, hanya terjadi pada loker tempat menyimpan uang.

    "Kami curiga bahwa aksi pencurian melibatkan orang dalam. Tidak ada kerusakan, CCTV berubah arah dan alarm dalam kondisi mati. Dari dugaan awal itu kemudian penyidik berhasil menangkap IS," papar Danang.

    Danang menambahkan bahwa para pelaku melakukan pencurian di toko fashion Icon karena tak memiliki uang untuk mudik. Kemudian, sambung Danang ketiganya merencanakan aksi pencurian tersebut.

    "Untung kami langsung cepat bisa menangkap dua pelaku. IS dan IJ keduanya ditangkap di kamar kosnya masing-masing. Jika terlambat menangkap para pelaku, pelaku diduga akan melarikan diri ke luar DIY," pungkas Danang.

Keempat peristiwa kriminal di atas tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, dimana hal yang tidak pantas di jadikan alasan untuk mudik lebaran. Sungguh di sayangkan perilaku perilaku yang tidak bermoral tersebut.

Sumber: merdeka.com ( Iqbal Fadil )
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. Berita Kriminal